Langsung ke konten utama

Huruf Keriting !

"Anyway, tulisanmu unik."
"Eh, unik kang? uniknya dari mana?"
"Hurufnya keriting....."
What?? "He, hurufnya keriting..? Emang ada ya kang Dana huruf keriting?"
"Ada kali."

Itu potongan percakapanku dengan Kang Dana, blogger, termasuk tetuanya Komunitas Bisa di Facebook dan penulis, yang tulisannya suka bikin orang terpana di bagian endingnya. Ya gimana nggak mau terpana atau tertawa hebat, wong orang yang baca udah serius-serius, eh nggak tahunya pas di ending, jebreeet... ternyata cuma pura-pura, atau aneh. Hehe..sorry ya Kang Dana kali aja ntar baca tulisan ini. :)

Kembali lagi ke potongan percakapan di atas. Awalnya aku heran, kok bisa tulisanku dibilang unik karena hurufnya keriting. Aku pikir-pikir lagi, emang ada ya huruf keriting? Apa itu bentuk hurufnya gitu yang keriting, atau apanya aku nggak ngerti. Dan...setelah aku tanya lagi maksudnya itu yang mana... eh ternyata benar. Maksudnya itu bentuk hurufnya yang keriting!

Setelah itu, bahkan juga hari ini, aku perhatikan lagi nih huruf-huruf yang ada di blogku ini. Hm...rasanya nggak keriting-keriting banget (ups...emang huruf bisa dirasain ya? hehe...). Cuma, emang benar sih, ada huruf yang meliuk-liuk. Tapi apa meliuk-liuk itu bisa dikatakan keriting juga? Kayak rambut aja ya jadinya. Rambut bergelombang udah dibilangnya keriting.

Tapi, ya biarkan sajalah orang mau bilang hurufnya keriting, gelombang, kribo, lurus, atau apa. Asalkan tulisannya masih bisa dibaca dengan jelas, tak masalah bukan?! :D Biar kelihatan juga gitu lho, kalau yang punya blog dan yang nulis ini cewek. Jadinya kan biar beda juga. Sekalipun nggak menutup kemungkinan aku bakal ngubah-ngubah lagi ni huruf-hurufnya. Hehehe. :D

Sekian dulu tulisan siang ini. Semoga dapat menghibur di manapun Anda berada. Dan, jangan lupa untuk selalu mampir di blog saya. So,

Assalamu'alaikum.... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

_ODOK 4_ Siapakah Kita?

Pernahkah terlintas di benak kita, siapakah diri kita sebenarnya? Apakah yang membedakan antara diri kita dengan orang lain? Pada kesempatan kali ini, saya ingin kembali mengulas sebuah kata bijak. Semoga pembaca tak bosan mendengarkan ocehan saya melalui tulisan ini ya,  hehe. Em... apakah para pembaca sudah bisa menebak kata bijak seperti apa yang akan saya ulas? Dan siapa yang mengucapkan kata bijak itu? (yang sudah tahu silahkan tunjuk hidung) :D Oke. Kata bijak itu berbunyi begini, " Bukan keahlian yang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Tapi pilihan yang kita ambil ." Sudah cukup jelas khan ?! Ya, kita yang sebenarnya tidak dilihat dari keahlian yang kita miliki. Tapi pilihan yang kita ambillah yang menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Dan tentunya, hal itu juga yang membedakan kita dengan orang lain. Sampai di sini juga rasanya sudah jelas, bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Atau, jika pun masih belum bisa, mungkin kita bisa bersama-sama menyimak dan m...

Jangan Tinggalkan Islam Pada Generasi Yang Lemah

Teks Pidato Keislaman Assalamu’alaikum Wr. Wb. الحمد لله رب العالمين والصلاة و السلام على ا شرف الانبياء و المرسلين و على اله وصحبه و من تبعه باحسان الى يوم القيا مة. اشهد ان لا اله الا الله و اشهد ان محمد عبده و رسوله لا نبيا ولا رسول بعده. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. Tiada sepatah kata pun yang dapat kita ucapkan pada saat ini selain ucapan tahmid dan tasbih kepada satu-satunya sandaran hidup kita Allah swt, yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan dan rahmat-Nya kepada kita yang tentunya tak terhitung jumlahnya. Shalawat disertai salam semoga tetap tercurahkan kepada uswah dan suri teladan kita, Nabi Muhammad saw. Atas perjuangan beliaulah saat ini kita dapat mengenal Islam, Dien yang diridhoi oleh Allah swt dengan berbagai aturan yang menata kehidupan kita di dunia dan akhirat. Hadirin sekalian yang berbahagia. Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw yang kini kita kenal dan kita anut, tentunya tidak...