Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Daging Kurban Idul Adha

Hari Raya Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan kurban. Sama halnya seperti Hari Raya Idul Fitri, hari raya ini juga selalu aku rindukan. Terutama bersama keluarga di rumah. Hari Raya Idul Adha memang berbeda dengan Idul Fitri, karena pada hari raya ini tidak ada acara salam-salaman dan bertamu ke sanak saudara, tetangga, atau teman. Tapi pada hari raya ini semua umat Islam yang memperingati Idul Adha sibuk melakukan penyembelihan hewan kurban. Selama ini, aku menjalani hari raya Idul Adha ini di tempat yang berbeda-beda. Selain di kampung sendiri, aku juga pernah menjalaninya di pesantren tempatku dulu menimba ilmu agama, di rumah teman seangkatan kuliah, di panti asuhan, dan di asrama mahasiswa tempatku berada saat ini. Namun tetap saja ada hal yang membedakannya antara perayaan Idul Adha di tempat-tempat itu dengan di kampung halamanku sendiri. Mungkin di sini lebih enaknya akan aku ceritakan tentang perayaan Idul Adha di kampung halamanku, sekalipun sekarang aku t

Dimanakah Ilmuan Muslim Fisika Saat Ini?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — ‘Partikel Tuhan’ yang ditemukan setahun lalu menghantarkan dua penemunya, Peter Higgs (84 tahun) dan Francois Engtlert (80 tahun) meraih Nobel Fisika 2013 dan berhak atas hadiah sebesar 1,25 juta AS. Pengumuman keduanya meraih nobel diumumkan di Stockholm Selasa (8/10). Higgs dann Engtlert mencetus hipotesis tentang partikel ‘Higgs Boson’ yang merupakan perantara yang paling memungkinkan terbentuknya bintang, planet, juga kehidupan. Partikel Higgs adalah bagian terakhir dari Model Fisika Standard yang menggambarkan susunan fundamental alam semesta. Beberapa kalangan menyebutnya sebagai ‘Partikel Tuhan’, karena perannya dalam mengubah Dentuman Besar (bigbang) menjadi  alam semesta (kosmos) yang tertata. Karya Higgs dan Englert memperlihatkan bagaimana partikel-partikel dasar di dalam atom memperoleh massa lewat interaksi dengan satu medan siluman yang mencakupi seluruh semesta. Semakin kerap berinteraksi, maka semakin berat partikel-partike

Tuliskan Saja!

Baru saja membaca postingan di facebook yang menjelaskan tentang kategori tulisan yang kita buat. Tapi ternyata menurut penulisnya, kita tidak perlu pusing menamakan atau menempatkan tulisan kita itu dalam kategori apa. Hal terpenting menurutnya (penulis yang sudah terkenal itu), abaikan saja tulisan kita itu masuk dalam kategori apa, tapi cukup tuliskan saja apa yang ingin kita tulis, yang penting orang lain bisa mendapatkan sesuatu dari yang kita tulis itu. Jujur, awalnya saya sendiri pun begitu. Ingin menulis, tapi masih mikir-mikir dulu. "Kalau saya mau menulis tentang ini, atau tentang itu, nanti tulisannya masuk dalam kategori apa ya? Sastra? Fiksi? Non fiksi? Puisi? Prosa? Atau tulisan apa ya?" Begitu yang hampir selalu saya fikirkan, dan ujung-ujungnya yang paling sering terjadi adalah....membiarkan saja apa yang ada dalam otak dan hati saya, tanpa menuliskannya, bahkan untuk sepatah katapun. Tapi, karena ada sebuah postingan di facebook itu, yang cukup memberika

Pesan Dari Orang Asing

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba ada pesan masuk di inbox facebook milikku. Bukan pesan dari teman-teman yang terdaftar jadi temanku di fb. Tapi pesan itu datangnya dari seseorang yang belum aku kenal, dan dilihat dari namanya, itu seperti nama orang luar negeri. Dia pun mengirimkan pesan dalam bahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggrisku yang terbatas ini, aku hanya mengerti bahwa dia ingin berkenalan denganku dan ingin mengirimkan pesan berikutnya melalui email. Awalnya perkenalan berjalan lancar sebagaimana mestinya. Dia seorang perempuan yang mengaku berasal dari negara Sudan, Afrika. Tapi kemudian dia berada di kamp sementara di Negara Senegal. Karena menurut yang ia ceritakan, ayah dan ibunya meninggal dunia saat terjadi kerusuhan di negara Sudan. Hingga akhirnya ia mengungsi ke Negara Senegal. Setelah menceritakan tentang kondisi keluarganya, ia memintaku untuk menceritakan padanya tentang diriku. Apa yang aku sukai, apa yang tidak aku sukai, hobi, dan aktivitasku s