Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Ada Tikus Di Ruang Sidang DPR

Tadi pagi saya membaca berita di koran. Salah satu koran menampilkan sebuah foto unik. Ada seekor tikus yang bertahta di atas mimbar ruang sidang DPR. Awalnya, saya tadi berpikir untuk segera membuat tulisan atau puisi tentang foto itu. Tapi karena kemudian secara tib-tiba juga, saya diminta untuk meliput acara RKTT Universitas. Jadilah kata-kata yang akan saya susun itu terdampar dan hingga sekarang, kata-kata itu belum terkumpul. 

Frustasi

Ahh... lama-lama aku frustasi Menatap nanar kertas melayang tak berisi Lagi, dan lagi Berulang kali Belum kering tinta ini Belumlah pudar ide ini Tapi seonggok kotak kecil meyulut hati Mematikan dan menguburkan gairah yang berapi

Korea Oh Korea (Part I)

Dosen saya pernah berpesan, "Sakinah, jangan nonton film Korea terus," katanya dalam wall komentar di facebook . Saya pun meng-iyakannya, tapi saat itu saya juga belum berpikir kenapa. Setelah beberapa saat lamanya, saya tidak menghabiskan waktu senggang di malam hari dengan menonton film korea. Itu pun karena sebelumnya saya drop  dan vakum dari yang namanya menonton film di laptop. Setelah kesehatan saya kembali, aktivitas saya di pagi hingga sore hari berjalan lagi di kampus. Menjalani hari sebagai jurnalis kampus. Sementara di malam harinya, saya mulai lagi membaca-baca buku, dan juga tulisan-tulisan luar biasa di KBM. Saya pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kembali cerita yang pernah saya buat. Tak ada waktu di malam hari untuk saya menonton drama atau film Korea. Dampaknya, saya bisa rutin setiap malam membubuhkan tulisan di atas laptop. Meski hanya beberapa paragraf saja, tapi itu ternyata cukup membantu saya untuk terus berpikir dan mengasah otak. Ide-ide

Belajar dari Sejarah yang Hilang

Ini adalah resensi yang saya tulis tentang buku Gara - Gara Indonesia karyanya Agung Pribadi. Tulisan resensi ini saya posting di sini lagi, karena sebelumnya juga berhasil tembus ke salah satu koran yakni, Kedaulatan Rakyat. Ini scan dari korannya.

Pesan Dari BJ. Habibie

Sudah beberapa hari ini saya tidak memposting tulisan di blog ini. Oke dah kalau begitu, saya pos kan tulisan saya di Facebooki, yang saya jadikan status tadi malam. Selepas menonton tayangan Mata Najwa di Metro TV yang menghadirkan mantan Presiden RI ke-3, Baharuddin Jusuf Habibie, banyak pesan yang bisa diambil dari kata-kata beliau. Namun, ada beberapa hal yang sangat saya ingat mengenai pesan dari pak Habibie itu, diantaranya ; - Industri dalam negeri kalau bisa dikelola sendiri, ngapain masih minta bantuan sama asing?! - Pemimpin itu bukan artis ! - Pemimpin itu Problem Solver. - Sekarang zamannya generasi penerus yang berhak memimpin bangsa Indonesia. Dan generasi penerus itu yang umurnya berkisar antara 40 - 60 tahun. Kita berdoa saja, semoga nanti yang akan memimpin negeri ini adalah orang yang tepat. Bukan yang suka main impar - impor barang, makanan, buah, sayur, dsb. Bukan yang lupa diri dengan kekuasaan dan uang. Bukan juga yang lupa dengan kekayaan