Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Tartil Dalam Menghafal Al-Quran

Setelah mendapatkan materi tentang Tahsin dalam acara Training of Trainer untuk musyrif, musyrifah dan asisten musyrif/musyrifah di ruang meeting room UNIRES putri UMY, aku mendapatkan satu kata kunci yang sangat penting bagiku. Terlebih dalam masalah menghafal ayat Al-Quran. Selama ini, bila aku ingin, akan atau mengulang hafalan ayat al-quran, masih sering aku lakukan dengan cara membaca dan melafadzkannya secara cepat. Karena bila aku lakukan secara perlahan, terkadang aku akan lupa ayat berikutnya apa. Akan tetapi setelah ustadz Sholihuddin menjawab pertanyaanku berkenaan dengan masalah yang aku alami ini beliau berkata dan menyarankan untuk membacanya secara perlahan dan lebih tartil. Karena jika kita membacanya secara cepat, maka makhrajnya terkadang secara todak kita sadari akan keliru pengucapannya. Selain itu, juga akan berpengaruh pada kualitas hafalan kita. Dan hafalan kita pun akan mudah hilang dan lupa, bukan karena kita jarang mengulangnya, akan tetapi kare

Tulisan Beritaku Dimuat Di Media Online…

Nggak nyangka..benar-benar nggak nyangka. Tulisan berita tentang Langgam Jawa yang kemarin aku buat ditemani sedikit rasa kantuk, ternyata dimuat dibeberapa media berita online. Mungkin ini salah satu keuntungannya aku berada di biro humas UMY. Meski hari pertama aku kaget dan sedikit syok mungkin. Sebab, baru hari pertama sudah disuruh untuk membuat berita. Memang sih, di bangku kuliah aku sudah mendapatkan materi kulih tentang teknik reportase, penulisan berita, penataan surat kabar, editing dan formatologi, tapi tetap saja aku masih kaget. Mungkin karena jangka waktu atau deadline pengumpulan beritanya berbeda, jadi sedikit membuatku syok. Jika di kuliah deadline berita itu 1 minggu, tapi kalau di biro humas ya 1 hari itu juga.. Tapi dari sini aku ternyata bisa belajar, bagaimana aku harus bisa menyelesaikan tulisan berita yang ditugaskn untuk selesai pada hari itu juga. Rasa kantuk, mandek mau nulis apa lagi, perut keroncongan, merasa kurang informasi pendukung beri

GLOBALISASI RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA DITINJAU DARI SEGI SOSIAL-BUDAYA

Makalah Komunikasi Antar Budaya & Agama             Globalisasi bukanlah fenomena yang baru, globalisasi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dari globalisasi ini lahir berbagai macam gerakan dan perkembangan, dari mulai perkembangan teknologi dan informasi hingga perkembangan agama. Dan gerakan global yang paling besar adalah religion mevenment (gerakan agama) seperti penyebaran agama Islam dan Kristen. ( Prof Dr Mark R Woordward)             Globalisasi dan religion movenment ini melahirkan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi, yakni radikal atau radikalisme. Beberapa negara yang mendapat ancaman dan teror sering kali beranggapan bahwa hal tersebut berasal dari kelompok Islam, sehingga menimbulkan pandangan bahwa Islam adalah agama yang radikal dan penuh kekerasan.             Namun gerakan radikal ini bukan hanya fenomena satu agama saja. Ada beberapa gerakan radikal global dan itu bukan hanya Islam. ( Prof Dr Mark R Woordward) Akan tetapi karena seringnya ter

Jangan Tinggalkan Islam Pada Generasi Yang Lemah

Teks Pidato Keislaman Assalamu’alaikum Wr. Wb. الحمد لله رب العالمين والصلاة و السلام على ا شرف الانبياء و المرسلين و على اله وصحبه و من تبعه باحسان الى يوم القيا مة. اشهد ان لا اله الا الله و اشهد ان محمد عبده و رسوله لا نبيا ولا رسول بعده. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. Tiada sepatah kata pun yang dapat kita ucapkan pada saat ini selain ucapan tahmid dan tasbih kepada satu-satunya sandaran hidup kita Allah swt, yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan dan rahmat-Nya kepada kita yang tentunya tak terhitung jumlahnya. Shalawat disertai salam semoga tetap tercurahkan kepada uswah dan suri teladan kita, Nabi Muhammad saw. Atas perjuangan beliaulah saat ini kita dapat mengenal Islam, Dien yang diridhoi oleh Allah swt dengan berbagai aturan yang menata kehidupan kita di dunia dan akhirat. Hadirin sekalian yang berbahagia. Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw yang kini kita kenal dan kita anut, tentunya tidak

Sayembara Ahmad Wahib 2012

Ayo buruan ikutin sayembara Ahmad Wahib 2012 ni...ada sayembara Blog, Esai, dan Video Esai. Tema sayembaranya "Inspirasi untuk Toleransi" Buruan daftar ya, coz batas pendaftarannya sampai tanggal 30 April ni, untuk info lebih lanjut bisa lihat di http://ahmadwahib.com        media partner                                            

Artikel Analisis Kasus Dakwah

  Haruskah Siaran Keagamaan Hanya Sebagai Alat Media Penyiaran? November 2006, stasiun televis i berlomba-lomba menyedot perhatian pemirsa. Terlebih, momentum ini hanya didapatkan setahun sekali. Dan salah satu strategi memenangi persaingan di layar adalah menyesuaikan dengan suasana Ramadhan. Terhitung sekitar 50 program televisi dengan berbagai genre menghiasi layar dengan corak Ramadhan, mulai dari kuis, pengantar berbuka dan sahur, ceramah atau tausiyah, musik hingga variety show . Adu kuat terlihat jelas terutama di waktu-waktu prime lewat program unggulan, seperti ANTV dengan program kuis Super Deal 2 Milyar Sahur , RCTI dengan Stasiun Ramadhan , serta Trans dengan Kerajaan Sahur . Program acara pada media baik itu televisi ataupun radio, tetap menjadi sesuatu yang penting bagi keberlangsungan media tersebut. Bagian program televi si harus mengetahui beberapa faktor yang dapat membuat program acaranya diminati oleh audien. Mengetahui kekuatan dan kelemahan stasiun

Bukan Karena Miskin, Seseorang Mengemis

Gejala patologi atau penyakit sosial berupa kemiskinan, kejahatan, pelacuran, alkoholisme, kecanduan, perjudian, dan semua tingkah laku yang berkaitan dengan hal tersebut serta bertentangan dengan norma kebaikan, masih terus kita dapati di negeri ini. Berbagai macam penanggulangan yang dicetuskan nampaknya belum juga berjalan secara maksimal. Salah satu masalah sosial yang belum juga teratasi di negeri ini adalah kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi lantaran faktor kebudayaan dan kebijakan pemerintah ini ternyata tidak sedikit yang membawa rakyat miskin untuk berani menurunkan derajat dirinya menjadi seorang pengemis atau peminta-minta. Meski tidak semua rakyat miskin dan kekurangan baik dari segi fisik maupun ekonomi yang menjadi pengemis, namun jumlah pengemis di negeri ini sudah tidak dapat terhitung lagi jumlahnya. Pengemis yang sudah menjadi fenomena sosial ini seolah-olah selalu menghiasi kota-kota besar dengan gemerlap bangunan mewah dan lalu lalang para pekerja kantoran.