Langsung ke konten utama

Berita Kampanye dan Tikus DPR

Ah bosan! Menjelang pemilu aja, mereka pada berebut space. Tebar pesona sana-sini. Memolek muka dengan riasan kebajikan. Ada juga yang tiba-tiba muncul dengan segaaala kepeduliannya. Berjanji akan begini dan begitu, atau akan melakukan ini dan itu. Katanya sih, demi rakyaaat. Tapi entahlah apa yang sebenarnya mereka inginkan. Mungkin saja ada udang di balik tepung, eh salah dink, udang di balik batu maksudnya.

Seperti hari ini saja, beberapa koran harian yang aku baca, lagi-lagi menampang wajah-wajah itu. Dan ya memang itu-itu saja fotonya. Ah ya, positive thinking ajalah, barangkali... barangkali loh ya, adanya cuma foto - fotonya mereka, yang lain mungkin lagi nggak mau di foto. Tapi, ternyata itu malah bikin mulut ini manyun beberapa senti ke depan. Ckckckck, bosan jadinya mau baca berita malah disuguhinnya yang berita "jadi-jadian". Ya gimana nggak aku sebut berita "jadi-jadian", wong kalau lagi jauh-jauhnya sama pemilu, berita yang model begituan kagak ada. Eh...menjelang pemilu, semuanya pada berlomba-lomba ngadain acara turun ke 'jalan'nya rakyat. Janji ini, janji itu, ngasih harapan ini dan itu. Ujung-ujungnya setelah beneran jadi wakil rakyat, ditilep semua yang ada di depan idungnya.

Jadi inget sama satu foto yang beberapa hari lalu ada di koran Republika. Sobat pembaca, masih inget kan sama postinganku tentang tikus di ruang sidang gedung DPR-RI ??? Yah, itu yang aku maksudkan. Dan ini foto tikusnya.


Itu tikus beneran loh ya yang lagi nangkring di ruang komisi II DPR-RI. Info selengkapnya, yang mungkin nggak lengkap banget bisa dilihat di sini.

Lalu, mari kita coba tafsirkan gambar itu. Haha. Seekor tikus tiba-tiba terlihat berkeliaran di ruang komisi II DPR-RI. Menurut informasi, ruang itu bakalan jadi tempat untuk raker alias rapat kerja dan rapat dengar pendapatnya anggota DPR, buat bahas masalah tentang Wakil Wali Kota Surabaya sisa masa jabatan 2010-2015. Sobat pembaca tentunya pada tahu khaaaan, DPR itu isinya para politikus-politikus. Mereka juga tentunya saling berteman dan bersahabat. Yah, namanya juga sama-sama politikus, sama-sama mengerti dan tahu apa yang dimaui. Tapi siapa sangka, ternyata oh ternyata, mereka juga berteman dengan tikus beneran. Kehkehkeh.  

Sobat pembaca, coba deh perhatikan lagi gambar di atas. Tikus itu kayaknya lagi nyari-nyari sisa makanan temennya ya?! Liat aja coba tuh, dia berdiri di mana, di atas kardus makanan khan?! Yah, emang tabiatnya tikus juga sih... sukanya nyari makanan yang bisa dimakan dengan sembunyi-sembunyi. Eh tapi kayaknya bukan cuma makanan dalam bentuk makanan beneran deh yang dimakan sama tuh tikus, buktinya di rumahku kadang tikus itu bisa makanin baju, sofa, sama triplek juga tuh. Hmm... jadi nggak perlu heran deh kalo sekarang banyak tikus-tikus yang bisa makan jabatan, duit, semen, sama beton. Tikus-tikusnya udah pada bermetamorfosa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

_ODOK 4_ Siapakah Kita?

Pernahkah terlintas di benak kita, siapakah diri kita sebenarnya? Apakah yang membedakan antara diri kita dengan orang lain? Pada kesempatan kali ini, saya ingin kembali mengulas sebuah kata bijak. Semoga pembaca tak bosan mendengarkan ocehan saya melalui tulisan ini ya,  hehe. Em... apakah para pembaca sudah bisa menebak kata bijak seperti apa yang akan saya ulas? Dan siapa yang mengucapkan kata bijak itu? (yang sudah tahu silahkan tunjuk hidung) :D Oke. Kata bijak itu berbunyi begini, " Bukan keahlian yang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Tapi pilihan yang kita ambil ." Sudah cukup jelas khan ?! Ya, kita yang sebenarnya tidak dilihat dari keahlian yang kita miliki. Tapi pilihan yang kita ambillah yang menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Dan tentunya, hal itu juga yang membedakan kita dengan orang lain. Sampai di sini juga rasanya sudah jelas, bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Atau, jika pun masih belum bisa, mungkin kita bisa bersama-sama menyimak dan m...

Jangan Tinggalkan Islam Pada Generasi Yang Lemah

Teks Pidato Keislaman Assalamu’alaikum Wr. Wb. الحمد لله رب العالمين والصلاة و السلام على ا شرف الانبياء و المرسلين و على اله وصحبه و من تبعه باحسان الى يوم القيا مة. اشهد ان لا اله الا الله و اشهد ان محمد عبده و رسوله لا نبيا ولا رسول بعده. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. Tiada sepatah kata pun yang dapat kita ucapkan pada saat ini selain ucapan tahmid dan tasbih kepada satu-satunya sandaran hidup kita Allah swt, yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan dan rahmat-Nya kepada kita yang tentunya tak terhitung jumlahnya. Shalawat disertai salam semoga tetap tercurahkan kepada uswah dan suri teladan kita, Nabi Muhammad saw. Atas perjuangan beliaulah saat ini kita dapat mengenal Islam, Dien yang diridhoi oleh Allah swt dengan berbagai aturan yang menata kehidupan kita di dunia dan akhirat. Hadirin sekalian yang berbahagia. Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw yang kini kita kenal dan kita anut, tentunya tidak...