Salam semua pembaca blog, blogger, atau yang sedang tak sengaja membuka blog ini. Bagaimanakah gerangan kabar hari ini? Semoga hari ini lebih baik dari kemarin ya. ^___^ Kali ini saya ingin berbagi sebuah tulisan. Tulisan ini berupa cerita. Tapi lebih singkat dari cerpen. Kami menyebutnya sebagai Fiksimini.
Tulisan ini juga sudah pernah diposting di facebook beberapa waktu yang lalu. Nah, daripada berpanjang lebar, mending langsung baca aja dah nih fikminnya. ^___^
Tulisan ini juga sudah pernah diposting di facebook beberapa waktu yang lalu. Nah, daripada berpanjang lebar, mending langsung baca aja dah nih fikminnya. ^___^
"Fiksimini __ Berlian Hitam"
by: Ittazura Nauqi
"Dimana benda itu? Kau bilang berlian itu ada di sini, hah?!" gemerutuk giginya menahan ucapan.
"Sa--saya tidak tahu tuan. Tadi saya melihatnya masih di sana," ujar lelaki gembul di sebelahnya sambil mengangkat jari telunjuk ke depan.
"Berlian itu sudah tidak di tempatnya sekarang!" gertak lelaki yang dipanggilnya tuan.
Diantara kerumunan manusia di Museum Kupu-kupu itu, seorang lelaki bertopi coklat melintas di hadapan kedua laki-laki itu. Berjalan santai hingga tenggelam dalam keramaian.
***
Lelaki bertopi coklat itu terengah berlari. Menyusuri sebuah jalan di ruas goa yang teraman gelap. Sedang di mulut goa itu, berdiri sekumpulan lelaki berbaju hitam, dengan kacamata hitam dan pistol FN 57 yang tersemat di bagian samping kanan punggung mereka.
45 menit kemudian, lelaki bertopi coklat itu muncul dengan seringai senyuman mempesona.
"Anda sudah ditunggu, Tuan," ujar salah seorang algojo itu.
"Ya, saya tahu. Dimana bos kalian?" tanyanya.
"Sebentar lagi bos kami akan tiba."
Dari kejauhan, sebuah mobil Lamborghini Reventon silver melaju seperti kilat. Lalu berhenti tepat di hadapan lelaki itu. Dan pintu pun terbuka.
"Silahkan masuk tuan," kata algojo itu lagi.
Lelaki itu melangkahkan kakinya ke dalam mobil mewah itu dan duduk tepat di samping seorang lelaki berjas rapi dan berdasi.
"Terima kasih Tuan Hope, Anda telah menyelamatkan nyawa saya," katanya pada lelaki bertopi coklat di sampingnya. Ia pun hanya mengangguk merendahkan diri. Seperti namanya, Hope benar-benar memberikan harapan baik pada pelanggannya. Sekalipun sebenarnya dia bukanlah seorang pencuri.-
Komentar
Posting Komentar