Dimana sih sebenarnya dunia yang menjadi milik kita sepenuhnya? Barangkali kita pernah merasa menjadi pengontrol dari jalan hidup kita. Membelokkan jalan ceritanya sesuai dengan keinginan kita sendiri. Pernah tidak kamu merasakan hal itu?
Saat dirimu berada di suatu tempat, entah itu tempat asing yang belum terjamah, ataupun tempat dimana kamu tinggal dan kamu merasakan sesuatu yang berbeda. Merasakan menjadi pemeran dalam cerita itu, sekaligus sutradaranya. Terkadang, jalan cerita yang kamu alami kala itu tak lebih hanyalah sebuah kisah tragis, yang membuatmu meraung sejadi-jadinya. Merasakan kesedihan yang teramat dalam, bahkan hingga untuk berkata pun kamu tak sanggup.
Tapi kemudian, otakmu mulai berputar. Mencari jalan keluar melewati terowongan gelap yang menyelimutimu. Sampai kakimu bisa melangkah cepat, seolah diterbangkan oleh angin. Dan akhirnya cahaya terang pun kau temui. Bersihnya udara dan hamparan hijau pepohonan dengan bunga berwarna-warni yang sedang bermekaran, juga menghampiri penglihatanmu. Menebarkan aroma kedamaian yang membuatmu ingin terbaring di tengah rerumputan hijau itu.
Lain waktu, kau dapati dirimu berdiri tepat di hadapan kekasihmu, yang kau tahu saat itu mustahil bertemu dengannya. Sebab dirinya berada jauh darimu. Tapi saat itu, dirimu bisa berdampingan dengannya. Berhadapan dengannya. Merasakan hangat genggaman tangannya, dan aroma tubuhnya yang bisa kau cium hanya dalam jarak 1 centimeter. Lalu, saat sejenak matamu terbuka, tak kau dapati dirinya di hadapanmu. Kosong. Dan tanpa berpikir panjang lagi, matamu mengatup lagi. Dalam gelap cahaya alam, di sanalah kau temui lagi kekasihmu. Beberapa saat lamanya, kamu tetap berdiri di hadapannya, sembari tersenyum puas.
Oke, sampai di sini sepertinya sudah ada yang bisa membaca arah tulisan ini. :) . Ya, saya berbicara tentang mimpi. Dunia lain yang ada dalam kepala kita, saat kita tertidur. Tapi, diantara kita adakah yang mengetahui satu kata bijak tentang mimpi? Jika belum ada yang mengetahui, simak terus ya tulisan ini, :).
Sahabat pembaca setia blogger, (semoga tidak bosan dengan ini) masih ingat tidak dengan film Harry Potter? Film fantasi sihir yang mendunia dan men-Indonesia (karena banyak penggemarnya di Indonesia juga, jadi saya sebut men-Indonesia, hehe). Di balik film dan cerita Harry Potter pada setiap bagiannya itu, ternyata masih menyimpan beberapa kata bijak yang patut kita catat dan pikirkan.
Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan mengambil satu kata bijak dari serial film dan novel Harry Potter yang ke-3. Ada yang tahu judul novel dan film Harry Potter yang ketiga ini? Ya, benar sekali, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban adalah judul novel dan film Harry Potter yang ketiga, yang bercerita tentang kaburnya Sirius Black dari penjara sihir, Azkaban.
Dalam serial ketiganya JK. Rowling ini, ada percakapan antara Prof. Snape dengan Prof. Dumbledore. Keduanya membicarakan tentang Sirius Black yang diketahui mulai menyusup masuk ke Hogwarts. Sebenarnya, Snape dan Dumbledore sudah tahu siapa Sirius itu sebenarnya. Namun keduanya masih enggan memberitahukan Harry, karena mengkhawatirkan keadaan Harry ke depannya. Akhirnya, muncullah percakapan diantara kedua professor ini.
Snape : "Bagaimana dengan Potter, perlukah kita memberitahukannya?"
Dumbledore : "Barangkali. Tapi untuk kali ini, biarkan ia tertidur. Karena dalam mimpi, kita masuk ke dalam dunia yang sepenuhnya milik kita. Biarkan mereka berenang di lautan terdalam. Atau melayang di awan yang tertinggi."
Ya, itulah sedikit percakapan dari Snape dan Dumbledore. Dari kata-kata Dumbledore itu, pertanyaan yang saya ajukan pertama kali di awal tulisan ini, terjawab sudah. Karena hanya dalam dunia mimpilah, kita bisa masuk ke dalam dunia yang sepenuhnya milik kita. Kita akan banyak menemukan hal-hal baru, aneh, bahkan gila yang tak mungkin kita temui dalam dunia nyata. Apa yang kita temui dalam dunia mimpi itu, bisa jadi sebagiannya akan benar-benar terjadi dalam dunia nyata. Tapi selebihnya, hal-hal itu bisa menjadi inspirasi hidup kita. Menjadikannya sumber kekuatan saat dalam dunia nyata hal-hal pahit kita kecap. Atau setidaknya, apa yang kita temui dalam dunia mimpi itu, bisa membuat kita tersenyum lebar menyambut hari saat terjaga dari kelelapan. :)
Ya, dunia mimpi, adalah dunia yang menjadi milik kita sepenuhnya. Karena kitalah yang menjalani, dan kita jugalah yang menjadi pengarah jalan ceritanya. :)
Saat dirimu berada di suatu tempat, entah itu tempat asing yang belum terjamah, ataupun tempat dimana kamu tinggal dan kamu merasakan sesuatu yang berbeda. Merasakan menjadi pemeran dalam cerita itu, sekaligus sutradaranya. Terkadang, jalan cerita yang kamu alami kala itu tak lebih hanyalah sebuah kisah tragis, yang membuatmu meraung sejadi-jadinya. Merasakan kesedihan yang teramat dalam, bahkan hingga untuk berkata pun kamu tak sanggup.
Tapi kemudian, otakmu mulai berputar. Mencari jalan keluar melewati terowongan gelap yang menyelimutimu. Sampai kakimu bisa melangkah cepat, seolah diterbangkan oleh angin. Dan akhirnya cahaya terang pun kau temui. Bersihnya udara dan hamparan hijau pepohonan dengan bunga berwarna-warni yang sedang bermekaran, juga menghampiri penglihatanmu. Menebarkan aroma kedamaian yang membuatmu ingin terbaring di tengah rerumputan hijau itu.
Lain waktu, kau dapati dirimu berdiri tepat di hadapan kekasihmu, yang kau tahu saat itu mustahil bertemu dengannya. Sebab dirinya berada jauh darimu. Tapi saat itu, dirimu bisa berdampingan dengannya. Berhadapan dengannya. Merasakan hangat genggaman tangannya, dan aroma tubuhnya yang bisa kau cium hanya dalam jarak 1 centimeter. Lalu, saat sejenak matamu terbuka, tak kau dapati dirinya di hadapanmu. Kosong. Dan tanpa berpikir panjang lagi, matamu mengatup lagi. Dalam gelap cahaya alam, di sanalah kau temui lagi kekasihmu. Beberapa saat lamanya, kamu tetap berdiri di hadapannya, sembari tersenyum puas.
Oke, sampai di sini sepertinya sudah ada yang bisa membaca arah tulisan ini. :) . Ya, saya berbicara tentang mimpi. Dunia lain yang ada dalam kepala kita, saat kita tertidur. Tapi, diantara kita adakah yang mengetahui satu kata bijak tentang mimpi? Jika belum ada yang mengetahui, simak terus ya tulisan ini, :).
Sahabat pembaca setia blogger, (semoga tidak bosan dengan ini) masih ingat tidak dengan film Harry Potter? Film fantasi sihir yang mendunia dan men-Indonesia (karena banyak penggemarnya di Indonesia juga, jadi saya sebut men-Indonesia, hehe). Di balik film dan cerita Harry Potter pada setiap bagiannya itu, ternyata masih menyimpan beberapa kata bijak yang patut kita catat dan pikirkan.
Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan mengambil satu kata bijak dari serial film dan novel Harry Potter yang ke-3. Ada yang tahu judul novel dan film Harry Potter yang ketiga ini? Ya, benar sekali, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban adalah judul novel dan film Harry Potter yang ketiga, yang bercerita tentang kaburnya Sirius Black dari penjara sihir, Azkaban.
Dalam serial ketiganya JK. Rowling ini, ada percakapan antara Prof. Snape dengan Prof. Dumbledore. Keduanya membicarakan tentang Sirius Black yang diketahui mulai menyusup masuk ke Hogwarts. Sebenarnya, Snape dan Dumbledore sudah tahu siapa Sirius itu sebenarnya. Namun keduanya masih enggan memberitahukan Harry, karena mengkhawatirkan keadaan Harry ke depannya. Akhirnya, muncullah percakapan diantara kedua professor ini.
Snape : "Bagaimana dengan Potter, perlukah kita memberitahukannya?"
Dumbledore : "Barangkali. Tapi untuk kali ini, biarkan ia tertidur. Karena dalam mimpi, kita masuk ke dalam dunia yang sepenuhnya milik kita. Biarkan mereka berenang di lautan terdalam. Atau melayang di awan yang tertinggi."
Ya, itulah sedikit percakapan dari Snape dan Dumbledore. Dari kata-kata Dumbledore itu, pertanyaan yang saya ajukan pertama kali di awal tulisan ini, terjawab sudah. Karena hanya dalam dunia mimpilah, kita bisa masuk ke dalam dunia yang sepenuhnya milik kita. Kita akan banyak menemukan hal-hal baru, aneh, bahkan gila yang tak mungkin kita temui dalam dunia nyata. Apa yang kita temui dalam dunia mimpi itu, bisa jadi sebagiannya akan benar-benar terjadi dalam dunia nyata. Tapi selebihnya, hal-hal itu bisa menjadi inspirasi hidup kita. Menjadikannya sumber kekuatan saat dalam dunia nyata hal-hal pahit kita kecap. Atau setidaknya, apa yang kita temui dalam dunia mimpi itu, bisa membuat kita tersenyum lebar menyambut hari saat terjaga dari kelelapan. :)
Ya, dunia mimpi, adalah dunia yang menjadi milik kita sepenuhnya. Karena kitalah yang menjalani, dan kita jugalah yang menjadi pengarah jalan ceritanya. :)
tapi terkadang kita ngga bisa mengontrol 'dunia mipi' kita secara leluasa
BalasHapusmerem lagi aja kalau misal kebangun dan mimpinya terputus. hehe.. tapi kalau udah adzan subuh mah ya jngan merem lagi.. hehe
HapusDalam mimpi kita masuk pada dunia yang sepenuhnya milik kita, ini kata-kata yang saya suka. Sebagai blogger, saya mau mengaplikasikan ini untuk membangun blog, saya ingin ngeblog tentang apa yang menjadi impian saya, membahas ap yang menjadi impian saya, supaya saya bisa bebas di sana!
BalasHapussiiippp... kang dana.. :D sedelapan.. :D
Hapus