Langsung ke konten utama

#ODOK 2# Facebook Menghambat?

Pernah tidak merasa facebook sebagai penghambat?! :D Kalau saya, jujur, saya kadang merasakan facebook itu menjadi penghambat saya. Dalam hal apa? Menulis dan update tulisan di blog. :D

Awalnya, saat setibanya di kantor, ide-ide itu bermunculan. Lantaran sebelum memulai aktifitas yang lain, saya membaca satu, dua, atau tiga koran dulu. Dari sanalah sebenarnya saya mendapatkan banyak bahan untuk dituliskan.

Tapi ... setelah berada di hadapan komputer Imac segede gembrong ini, apa yang saya buka kedua kali? Pertama saya akan membuka email resmi institusi, ini yang penting. Karena bisa saja, hari itu tiba-tiba ada permintaan untuk liputan atau hal penting lainnya yang harus segera disampaikan dan disalurkan pada lembaga lainnya di institusi ini. Kemudian, situs kedua yang saya buka ya facebook itu.

Hal pertama yang terlintas saat membuka akun FB itu, saya hanya akan melihat ada tidaknya komentar di tulisan yang saya ikuti atau saya posting. Kemudian melihat postingan dari teman dekat saya, yang terkadang juga tak ada postingan. Hehe. Menit dan detik berlalu, saya mulai terlarut untuk terus membaca postingan yang lain. Membaca tulisan-tulisan lain yang menarik, hingga akhirnya muncul lagi keinginan untuk menulis.

Namun, sampai beberapa jam berlalu, ternyata saya tak menghasilkan tulisan apa pun. Jika pun ada, itu hanya sebait dua bait kata. Barulah sekarang ini saya berpikir, jika ternyata facebook itu bisa menghambat aktivitas penting lainnya. Dan membiarkan seseorang lupa untuk berkarya.

Itu hanyalah sisi lain dari facebook lho ya. Sisi positif lainnya, karena sekarang saya tergabung dalam beberapa komunitas menulis, itu juga menjadi nilai plus bagi saya. Karena dari keberadaan komunitas-komunitas di facebook itu, semakin memacu saya untuk tetap bisa terus menulis. So, intinya facebook sebenarnya juga nggak menghambat-hambat banget sih ya. :D

Terima kasih semuanya. :) 

Komentar

  1. Balasan
    1. hehehe.. iya nih kang dana, baru menyadari klo bikin terhambat. :D

      Hapus
    2. Nah, coba saya komen lagi, enakkah saya kliknya, jangan sampai ada huruf susah lagi

      Hapus
    3. dan... hasilnya gimana kang Dana? masih ada huruf yg susah itu lgi gak? :D hehe

      Hapus
    4. Gak Ada sasa, udah enak, kayak ikan betok digoreng sampe kering, renyah

      Hapus
    5. siiip... :D
      wah ikan betok itu yg mana kang Dana?? hehe jadi laper :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posisi Duduk Seorang Ustad dan Dosen (Framing Foto)

Jadi sedikit tergelitik untuk berkomentar dan menganalisis posisi duduk antara seorang ustad dan dosen, khususnya saat mereka berhadapan dengan anak didiknya. Pikiran ini begitu saja terlintas saat tanpa sengaja saya melihat sebuah foto yang diposting di beranda facebook . Foto ini sebenarnya diposting oleh salah seorang ustad saya di pesantren. Fotonya masih fresh alias baru diposting beberapa jam yang lalu. Ini dia fotonya Dalam foto itu terlihat beberapa santriwan (sebutan untuk santri putra) yang sedang mengelilingi sang ustad. Mereka juga terlihat sedang menyimak salah seorang temannya yang mendapat tugas untuk membacakan penjelasan dalam buku panduan yang mereka pegang. Demikian pula yang dilakukan oleh sang ustad. Sang ustad tersebut juga menyimak santrinya yang sedang membaca kitab, sembari terus mendengar dengan seksama, apakah yang dibaca oleh santrinya tersebut tepat pelafalannya (karena biasanya yang namanya pesantren, mata pelajaran yang dipelajari rata-rata menggu...

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

#ODOK 3# Kata-Kata Bijak Albus Dumbledore

  Siapa yang tak kenal tokoh satu ini. Perawakannya tinggi dan masih cukup kuat menyangga dirinya, walau sudah berusia ratusan tahun. Rambutnya yang putih disertai jambangnya yang panjang juga semakin menambah kebijaksanaannya. Ia juga merupakan penyihir terkuat di dunia dan sekaligus menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah sihir ternama. Hogwarts. Siapakah tokoh yang saya maksudkan itu? Ya, dia adalah Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Jikalau yang membaca tulisan ini adalah Anda-Anda pecinta dan penyuka novel maupun film Harry Potter, tentunya sudah sangat kenal bukan dengan tokoh itu?! Tapi di sini saya tidak akan banyak membahas tentang ciri-ciri maupun karakter Albus Dumbledore dalam novel maupun film Harry Potter . Saya hanya akan menuliskan satu persatu kata-kata bijak yang diucapkan oleh Dumbledore pada Harry. Kata-kata bijak tersebut saya dapatkan saat saya menonton film Harry Potter untuk kesekian kalinya. Saya katakan kesekian kalinya, sebab sudah tak te...