Hidup dalam kegelapan. Bagaimana rasanya? Yang kutahu, hidup dalam kegelapan itu seperti kemarin malam. Saat semua bola lampu di asrama tak satu pun menampakkan cahayanya. Sementara mata-mata manusia mulai menyipit hanya untuk mencari setitik cahaya. Sungguh kelam rasanya malam itu. Apalagi dengan adanya desas-desus yang cukup membuat bulu kuduk berdiri, seolah ingin mencari tahu juga apa yang terjadi.
Tadi malam, memang terasa cukup mencekam. Hingga akhirnya, satu persatu cahaya pun berpendar. Menyembul dari balik beraneka ragam bentuk. Dari yang kotak, oval, bundar, hingga lonjong. Semua berlomba memberi warna, menepis malam yang mulai tenggelam dalam kelam.
Tadi malam, memang terasa cukup mencekam. Hingga akhirnya, satu persatu cahaya pun berpendar. Menyembul dari balik beraneka ragam bentuk. Dari yang kotak, oval, bundar, hingga lonjong. Semua berlomba memberi warna, menepis malam yang mulai tenggelam dalam kelam.
Komentar
Posting Komentar