Langsung ke konten utama

Zaman Bolak-Balik Masuk Desa

Zaman emang udah terbalik. Kalau mau dibilang zaman edan ya bisa juga. Tapi itu tergantung perspektif kita masing-masing aja mau ngelihatnya gimana. Bagi orang waras, mungkin zaman sekarang emang edan. Tapi kalau bagi mereka yang 'edan', barangkali kita yang memandang zaman udah edan inilah yang dipandang edan. Bingung ya?! Saya sendiri aja juga bingung. Hahaha.
 
Fenomena sekarang ini emang udah terbolak-balik. Cowok jadi cewek, cewek jadi cowok. Perempuan jadi laki-laki. Laki-laki jadi perempuan. Apa bedanya coba ya cewek sama perempuan, cowok sama laki-laki. Hehehe. Orang waras dibilang gila. Orang gila dipandang waras (nggak percaya, lihat tuh poli-tikus). Tapi untung aja nih huruf nggak kebolak-balik. Kalau iya, kan repot juga yang mau baca. Iya nggak?! Ah, iya-in aja...biar cepet. Hehehe.
 
Nah, fenomena itu (cowok jadi cewek, cewek jadi cowok) ternyata nggak cuma terjadi di kota-kota gede. Fenomena aneh ini ternyata sudah menjangkiti penduduk yang notabene masih hidup di daerah pedesaan. Lagaknya sih emang bergaya ala anak-anak kota. Tapi darah mah nggak bisa nipu...yang namanya anak dari desa, ya tetap aja ada salah satu unsur "ndeso"nya yang nggak bisa kebuang gitu aja. Gitu sih, kalau saya lihat di kalangan anak-anak yang hidupnya di desa.
 
***
 
Tulisan di atas itu, dibuat sewaktu saya pulang kampung. Karena ada fenomena unik dan masih sulit diterima oleh akal, terjadi di desa saya. Awalnya sih, saya tak mengira kalau ternyata orang yang saya temui ketika itu ternyata perempuan. Mungkin karena sudah bertahun-tahun tidak pernah melihatnya, jadilah saya tak mengingat detail rupanya.  
 
Tapi sekilas, saat saya bertemu dengannya, saya pikir dia itu memang cowok. Karena itu, saat melihatnya saya tak begitu mempedulikan penampilannya. Namun setelah sepupu saya mengatakan kalau dia itu perempuan yang dulunya saya kenal juga, barulah saya merasa terheran-heran. Dan berulang kali mengatakan, "Masa sih?! Kayaknya bukan deh!"
 
Ah, ada satu hal lagi yang bikin miris. Apa? Dia punya cewek. Wah....... -____-
 
Yah, begitulah yang terjadi. Hal yang awalnya tidak pernah terpikirkan akan teradi di desa, ternyata bisa saja terjadi. Walau mungkin persentasenya hanya 1 banding 1000. Tapi itu benar-benar terjadi. *
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

Pesan Dari Orang Asing

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba ada pesan masuk di inbox facebook milikku. Bukan pesan dari teman-teman yang terdaftar jadi temanku di fb. Tapi pesan itu datangnya dari seseorang yang belum aku kenal, dan dilihat dari namanya, itu seperti nama orang luar negeri. Dia pun mengirimkan pesan dalam bahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggrisku yang terbatas ini, aku hanya mengerti bahwa dia ingin berkenalan denganku dan ingin mengirimkan pesan berikutnya melalui email. Awalnya perkenalan berjalan lancar sebagaimana mestinya. Dia seorang perempuan yang mengaku berasal dari negara Sudan, Afrika. Tapi kemudian dia berada di kamp sementara di Negara Senegal. Karena menurut yang ia ceritakan, ayah dan ibunya meninggal dunia saat terjadi kerusuhan di negara Sudan. Hingga akhirnya ia mengungsi ke Negara Senegal. Setelah menceritakan tentang kondisi keluarganya, ia memintaku untuk menceritakan padanya tentang diriku. Apa yang aku sukai, apa yang tidak aku sukai, hobi, dan aktivitasku s...

Tulisan Beritaku Dimuat Di Media Online…

Nggak nyangka..benar-benar nggak nyangka. Tulisan berita tentang Langgam Jawa yang kemarin aku buat ditemani sedikit rasa kantuk, ternyata dimuat dibeberapa media berita online. Mungkin ini salah satu keuntungannya aku berada di biro humas UMY. Meski hari pertama aku kaget dan sedikit syok mungkin. Sebab, baru hari pertama sudah disuruh untuk membuat berita. Memang sih, di bangku kuliah aku sudah mendapatkan materi kulih tentang teknik reportase, penulisan berita, penataan surat kabar, editing dan formatologi, tapi tetap saja aku masih kaget. Mungkin karena jangka waktu atau deadline pengumpulan beritanya berbeda, jadi sedikit membuatku syok. Jika di kuliah deadline berita itu 1 minggu, tapi kalau di biro humas ya 1 hari itu juga.. Tapi dari sini aku ternyata bisa belajar, bagaimana aku harus bisa menyelesaikan tulisan berita yang ditugaskn untuk selesai pada hari itu juga. Rasa kantuk, mandek mau nulis apa lagi, perut keroncongan, merasa kurang informasi pendukung beri...