Langsung ke konten utama

Mimpi

Menggapai mimpi..impian..cita-cita..seperti seseorang yang sedang menempuh perjalanan ke suatu tempat tertentu. Ibarat kita menaiki sebuah kendaraan yang melalu jalan penuh dengan lika-liku. Terkadang, jalan yang dilalui lurus..halus..mulus..rata..tanpa ada gangguan kecil maupun besar seperti jalan yang rusak..berlobang..tidak rata..atau berkelok dengan tikungan-tikungan tajam.

Saat keinginan dan impian kita terbentur suatu hal, baik itu dari diri kita sendiri, dari orang lain, atau mungkin juga dari teman kita sendiri, kadang kita menjadi ragu dengan impian kita. Akankah impian dan keinginan kita itu dapat terwujud? Lalu kita menjadi sedikit kurang percaya diri dengan diri kita sendiri, bahwa, mungkin masih ada waktu..masih ada jalan..masih ada cara..untuk mewujudkan impian kita.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa hal itu juga terjadi pada diri penulis. Kadang kepercayaan diri untuk bisa menggapai impian itu sangat tinggi..tapi setelah tahu bahwa ada orang lain yang mungkin lebih tinggi sedikit, dari apa yang diinginkan, diri ini kembali bertanya. Akankah aku bisa mewujudkan dan meraih impian dan mimpiku? Ataukah..aku harus menunggu dan memundurkan waktu yang telah ditentukan, agar impianku tercapai?

Tapi mungkin..mungkin masih ada waktu untuk mengubahnya. Mengubahnya menjadi lebih baik dan impianku akan benar-benar terwujud. Saat ini,   insyaAllah akan ada jalan yang ditunjukkan oleh-Nya. Jalan yang akan terbuka melalui do’a, usaha, dan tawakkal, tanpa mengesampingkan pula untuk meminta restu dan do’a dari kedua orang tua. Do’a dari sendiri dan dari kedua orang tua insyaAllah dapat memperkuat keyakinan dan Allah swt akan memeluk impian dan mimpi kita, karena jika ada do’a orang tua yang selalu menyertai kita insyaAllah akan diridhai oleh Allah swt dan dikabulkan.

Semoga, apa yang aku, kami, dan kita semua impikan, mimpikan, inginkan dan cita-citakan dapat terwujud, demi membahagiakan orang-orang tercinta yang berada di samping dan di dekat kita. Aamiiin ya Rabbal ‘alamiiin…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posisi Duduk Seorang Ustad dan Dosen (Framing Foto)

Jadi sedikit tergelitik untuk berkomentar dan menganalisis posisi duduk antara seorang ustad dan dosen, khususnya saat mereka berhadapan dengan anak didiknya. Pikiran ini begitu saja terlintas saat tanpa sengaja saya melihat sebuah foto yang diposting di beranda facebook . Foto ini sebenarnya diposting oleh salah seorang ustad saya di pesantren. Fotonya masih fresh alias baru diposting beberapa jam yang lalu. Ini dia fotonya Dalam foto itu terlihat beberapa santriwan (sebutan untuk santri putra) yang sedang mengelilingi sang ustad. Mereka juga terlihat sedang menyimak salah seorang temannya yang mendapat tugas untuk membacakan penjelasan dalam buku panduan yang mereka pegang. Demikian pula yang dilakukan oleh sang ustad. Sang ustad tersebut juga menyimak santrinya yang sedang membaca kitab, sembari terus mendengar dengan seksama, apakah yang dibaca oleh santrinya tersebut tepat pelafalannya (karena biasanya yang namanya pesantren, mata pelajaran yang dipelajari rata-rata menggu...

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

#ODOK 3# Kata-Kata Bijak Albus Dumbledore

  Siapa yang tak kenal tokoh satu ini. Perawakannya tinggi dan masih cukup kuat menyangga dirinya, walau sudah berusia ratusan tahun. Rambutnya yang putih disertai jambangnya yang panjang juga semakin menambah kebijaksanaannya. Ia juga merupakan penyihir terkuat di dunia dan sekaligus menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah sihir ternama. Hogwarts. Siapakah tokoh yang saya maksudkan itu? Ya, dia adalah Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Jikalau yang membaca tulisan ini adalah Anda-Anda pecinta dan penyuka novel maupun film Harry Potter, tentunya sudah sangat kenal bukan dengan tokoh itu?! Tapi di sini saya tidak akan banyak membahas tentang ciri-ciri maupun karakter Albus Dumbledore dalam novel maupun film Harry Potter . Saya hanya akan menuliskan satu persatu kata-kata bijak yang diucapkan oleh Dumbledore pada Harry. Kata-kata bijak tersebut saya dapatkan saat saya menonton film Harry Potter untuk kesekian kalinya. Saya katakan kesekian kalinya, sebab sudah tak te...