Langsung ke konten utama

(Masih) Tentang Kita, Tentang Saudara Kita

Topik hari ini masih tentang Gaza, tentang Palestina, tentang umat Islam di Gaza, Palestina, tentang saudara kita. Siang ini, aku membaca sebuah postingan di facebook, tentang fakta Gaza. Ada 11 fakta yang dituliskan di sana. Tapi hanya akan aku ambil satu saja.

"Sebagian dari warga dunia mengira, rakyat Palestina memperjuangkan 'tanah kelahiran mereka'. Nyatanya, jawaban mereka adalah, "Kami di sini memperjuangkan tanah yang memang ditakdirkan untuk umat Islam. Hanya saja karena kamilah yang ditakdirkan untuk lahir di sini, maka kamilah berkewajiban untuk melindungi tanah umat Islam ini".

Subhanallah. Sungguh mulia niat mereka. Sungguh Allah subhanahu wa ta'ala tahu, siapa yang pantas untuk melindungi tanah umat Islam di seluruh dunia itu. Sunggu Allah SWT tahu, bahwa jika saja kita yang lahir di sana, mungkin kita tak akan sanggup bertahan dan menghadapi gempuran demi gempuran yang selalu menghantui jiwa dan raga. Maha Suci Allah, Maha Besar Allah yang telah memberikan mereka, saudara-saudara kita di Palestina, kekuatan dan keberanian yang sangat besar untuk menghadapi dan melawan musuh kita bersama, yakni ZIONIS. 

Sepatutnya, kita sebagai sesama umat Muslim, malu dengan kondisi kita sendiri, yang kadang sering mengeluhkan hal-hal sepele duniawi. Harusnya kita juga malu, malu karena kita tak bisa berbuat apa-apa untuk membantu mereka. Sementara mereka, rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempertahankan tanah umat Islam, Palestina dan Masjidil Aqsha. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan bagi saudara-saudara kita di Palestina, dan memberikan pertolongan-Nya yang Maha Dahsyat kepada saudara-saudara kita. Amiiiin ya Rabbal 'Alamiiiin...

#SaveGaza #SavePalestine #PrayForGaza #PrayForPalestine

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan...

Pesan Dari Orang Asing

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba ada pesan masuk di inbox facebook milikku. Bukan pesan dari teman-teman yang terdaftar jadi temanku di fb. Tapi pesan itu datangnya dari seseorang yang belum aku kenal, dan dilihat dari namanya, itu seperti nama orang luar negeri. Dia pun mengirimkan pesan dalam bahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggrisku yang terbatas ini, aku hanya mengerti bahwa dia ingin berkenalan denganku dan ingin mengirimkan pesan berikutnya melalui email. Awalnya perkenalan berjalan lancar sebagaimana mestinya. Dia seorang perempuan yang mengaku berasal dari negara Sudan, Afrika. Tapi kemudian dia berada di kamp sementara di Negara Senegal. Karena menurut yang ia ceritakan, ayah dan ibunya meninggal dunia saat terjadi kerusuhan di negara Sudan. Hingga akhirnya ia mengungsi ke Negara Senegal. Setelah menceritakan tentang kondisi keluarganya, ia memintaku untuk menceritakan padanya tentang diriku. Apa yang aku sukai, apa yang tidak aku sukai, hobi, dan aktivitasku s...

Tulisan Beritaku Dimuat Di Media Online…

Nggak nyangka..benar-benar nggak nyangka. Tulisan berita tentang Langgam Jawa yang kemarin aku buat ditemani sedikit rasa kantuk, ternyata dimuat dibeberapa media berita online. Mungkin ini salah satu keuntungannya aku berada di biro humas UMY. Meski hari pertama aku kaget dan sedikit syok mungkin. Sebab, baru hari pertama sudah disuruh untuk membuat berita. Memang sih, di bangku kuliah aku sudah mendapatkan materi kulih tentang teknik reportase, penulisan berita, penataan surat kabar, editing dan formatologi, tapi tetap saja aku masih kaget. Mungkin karena jangka waktu atau deadline pengumpulan beritanya berbeda, jadi sedikit membuatku syok. Jika di kuliah deadline berita itu 1 minggu, tapi kalau di biro humas ya 1 hari itu juga.. Tapi dari sini aku ternyata bisa belajar, bagaimana aku harus bisa menyelesaikan tulisan berita yang ditugaskn untuk selesai pada hari itu juga. Rasa kantuk, mandek mau nulis apa lagi, perut keroncongan, merasa kurang informasi pendukung beri...