Sedari dulu kecil, kita mungkin lebih familiar dengan nama Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Christopher Columbus, dan sederet ilmuwan-ilmuwan ternama lainnya dari Barat. Hal ini kemudian menjadi kewajaran, karena sejak dulu guru-guru kita pun memberitahukan bahwa bapak Fisikawan dunia itu adalah Albert Einstein, penemu bola lampu itu Thomas Alva Edison, penemu gravitasi bumi itu Isaac Newton, dan sebagainya.
Di sisi lain, kita juga tidak tahu benarkah mereka yang menemukannya pertama kali? Atau, siapakah yang meletakkan dasar keilmuannya, sehingga menyebabkan bapak-bapak di atas itu menemukan sesuatu yang dianggap baru oleh dunia? Padahal kita juga tahu, bahwa jauh sebelum itu Islam pernah berada di masa kejayaannya. masa dimana ajaran dan keilmuan Islam mendunia. Bahkan ilmuwan-ilmuwan muslim pada masa itu pun bertebaran dalam jumlah yang tidak sedikit.
Akan tetapi, kita seolah-olah tidak pernah tahu bahwa mereka itu ada, Tidak pernah tahu bahwa sebenarnya merekalah, yang meletakkan dasar keilmuan yang ada hingga saat ini. Karena itulah, kita sebagai umat Islam sudah sepatutnya dan seharusnya mengetahui siapa sajakah ilmuwan-ilmuwan muslim tersebut. Ilmuwan yang karya-karyanya menginspirasi dunia, bahkan tetap menjadi rujukan ilmu pengetahuan dunia hingga saat ini. Mereka adalah :
- Ibn Sina
Ibn Sina atau yang dikenal oleh dunia Barat dengan sebutan "Avicenna" merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia. Namun ia lebih dikenal sebagai pakar kedokteran yang memiliki karya sekitar 267 buku. Karyanya yang sangat terkenal di dunia kedokteran adalah "Al-Qanun fi ath-Thib" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai The Canon of Medicine". Buku tersebut sudah menjadi rujukan para dokter-dokter di dunia selama berabad-abad. Tak hanya itu, Ibn Sina juga memiliki karya fenomenal lainnya dalam bidang kedokteran, yakni kitab Asy-Syifa yang terdiri dari 18 jilid. Kitab ini juga dikenal dunia sebagai Ensiklopedi Filosofi Kedokteran.
Namanya Abu Raihan Al-Biruni. Lahir di Khawarazmi, Turkmenistan, Persia pada 15 September 973. Bidang keilmuannya yakni matematika, astronomi, fisika, ensiklopedia, filsafat, sejarah, dan farmasi. Berkat ketekunannya dalam mengkaji bidang-bidang ilmu tersebut, Al-Biruni pun dikenal sebagai seorang matematikawan Persia, fisikawan, astronom, filsuf, pengembara, sarjana, guru dan ahli farmasi. Ia juga banyak menyumbangkan keilmuannya dalam bidang obat-obatan, filsafat dan matematika. Selain itu, ia juga dikategorikan sebagai ilmuwan terhebat sepanjang zaman oleh seorang saintis Barat, George Sarton (Introduction to the History of Science, 1972). Bahkan dua penulis Barat, John J O'Connor dan Edmund F Robertson menyebut Al-Biruni sebagai salah seorang ilmuwan penting, atas kontribusinya dalam ilmu geodesi dan geografi. Karena Al-Biruni-lah yang pertama kali memperkenalkan teknik mengukur jarak di bumi menggunakan metode triangulasi. Al-Biruni juga merupakan ilmuwan pertama yang mengemukakan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat daripada kecepatan suara.
Ia adalah seorang ilmuwan ensiklopedi, karyanya berjumlah 270 buku, 15 diantaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya, dan 2 buku mengenai musik. Al-Kindi juga merupakan seorang ahli fisika, matematika, musik, farmasi, kedokteran, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani Kuno. Namun dari itu semua, ilmuwan muslim yang memiliki nama lengkap Abu Yusuf Ya'qub Ibn Ishaq as-Sabbah al-Kindi ini, juga memberikan kontribusi penting dalam keilmuan dunia. 1000 tahun sebelum Albert Einstein mencetuskan teori relativitas, tepatnya pada abad ke-9 M, Al-Kindi telah meletakkan dasar-dasar teori relativitas tersebut. Hal itu ia tulis dalam kitabnya Al-Falsafah al-Ula. Al-Kindi mengemukakan dalam kitabnya tersebut bahwa fisik bumi dan seluruh fenomena fisik (waktu, ruang, gerakan dan benda) semuanya relatif dan tidak absolut. Teori relativitas yang dicetuskan oleh Einstein dan dipublikasikan dalam La Relative disinyalir banyak dipengaruhi oleh pendapat Al-Kindi.
Al-Khawarizmi dikenal sebagai seorang ilmuwan Muslim yang berhasil meletakkan dasar cabang ilmu matematika modern. Penemuannya tersebut dikenal dengan Aljabar atau algebra. Menurut seorang penulis Barat Carl B. Boyer dalam karyanya yang berjudul The Arabic Hegemony: A History of Mathematics, Aljabar yang ditemukan oleh Al-Khawarizmi ini telah menguraikan perhitungan lengkap dalam memecahkan akar positif polynominal persamaan sampai dengan derajat kedua. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi ini juga memiliki karya tulis monumental yakni kitab Al-Maqalah fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah (The Compendious Book on Calculation by Completions and Balancing).
5. Ibnu Al-Haitham / Alhazen
Siapa yang tak pernah mendengar 2 barang yang disebut dengan Mikroskop dan Teleskop ini. Hampir semua dari kita pasti pernah mendengarnya, tahu, bahkan menggunakannya. Kedua alat ini memang diciptakan oleh dua saintis Barat, Boger Bacon dan Kepler. Namun keduanya tidak akan mungkin bisa menciptakan dua alat tersebut tanpa kontribusi besar dari Abu Ali Muhammad al-Hassan Ibnu Al-Haitham atau Ibnu Haitham atau Alhazen. Penelitian Ibnu Haitham mengenai cahaya yang telah memberikan dasar penting pada kedua saintis Barat tersebut. Ibnu Haitham ini pula yang telah menguraikan tentang adanya gaya gravitasi bumi sebelum Issac Newton mengemukakannya pada dunia. Tak hanya itu, ilmuwan Muslim yang dikenal dengan nama Geber oleh dunia Barat ini jualah yang meletakkan dasar ilmu kimia modern jauh sebelum tercetusnya teori molekul kimia oleh John Dalton. Berkat jasa besar Ibnu Haitham inilah ilmu pengetahuan modern bisa mengenal asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, teknik distilasi an teknik kristalisasi.
6. Abu Nasir Al-Farabi
Al-Farabi dikenal dengan sebutan Alfarabius oleh dunia Barat. Ia merupakan ilmuwan Muslim pertama pada bidang logika. Ia dikenal sebagai seorang ahli filsafat yang berhasil menyingkap pemikiran filsafat Aristoteles dan Plato yang dikenal sangat rumit dan kontradiktif.
7. Ibnu Khaldun
Umat Islam juga memiliki seorang ahli sejarah dan sosiologi Islam. Ia adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan atau yang dikenal dengan sebutan Ibnu Khaldun. Ia dikenal sebagai sejarawan dan sosiolog Islam yang telah menamatkan hafalan al-Qur'annya sejak usia dini. Ibnu Khaldun adalah seorang sejarawan Muslim yang berasal dari Tunisia. Ia juga dikenal sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah kitab Muqaddimah (pendahuluan).
8. Al Jazari
Kata siapa umat Islam tidak memiliki ilmuwan di bidang robotika. Badi Al-Zaman Abullezz Ibnu Alrazz Al-Jazari / Ibnu Ismail Aljazari / Aljazari, adalah seorang ilmuwan Muslim penemu konsep robotika modern. Konsep robotika temuannya tersebut bermula dari temuannya untuk mengembangkan prinsip hidrolik agar bisa menggerakkan mesin. Ia merupakan tokoh besar Muslim di bidang industri dan mekanik. Aljazari juga mendapat julukan sebagai "Bapak Modern Engineering". Julukan tersebut diberikan kepadanya karena temuan-temuannya yang sangat mengisnpirasi dunia industri dan mekanik, khususnya rancangan mesin-mesin modern masa kini, seperti combustion engine, suction pump, crankshaft, programmable automation dan lain sebagainya. (selengkapnya baca di Penemu sistem robotika, Aljazari)
Tak hanya delapan Ilmuwan Muslim itu yang telah berhasil menorehkan tinta emas keilmuannya pada dunia. Bahkan berkontribusi besar bagi perkembangan keilmuan modern. Masih banyak ilmuwan-ilmuwan Muslim lainnya yang juga tak kalah keren dan pintarnya dengan ilmuwan-ilmuwan Barat. Sudah saatnyalah bagi kita untuk lebih tahu dan bangga pada para ilmuwan-ilmuwan Muslim tersebut. Sebab berkat merekalah ilmu-ilmu modern di segala bidang tersebut dapat sampai kepada kita dan semoga kelak akan lahir juga ilmuwan-ilmuwan Muslim baru yang akan membawa kembali kejayaan Islam.
Sumber :
1. Biarkan Jemari Menulis, karya Adi Wijaya, dkk.
2. https://islamislogic.wordpress.com/100-ilmuwan-muslim/
3. http://muslims-figure.blogspot.co.id/2010/12/al-farabi.html
4. http://www.biografiku.com/2009/11/biografi-ibnu-khaldun-peletak-dasar.html
Komentar
Posting Komentar