Langsung ke konten utama

Makalah singkat Nasionalisme Indonesia

NASIONALISME
A. Pengertian, Latar Belakang Kemunculan, dan Perkembangannya.
Nasionalisme adalah menyatakan suatu afinitas (daya tarik-menarik) kelompok yang didasarkan atas bahasa, budaya, keturunan bersama; dan terkadang kepada agama dan wilayah bersama pula; terhadap semua pengakuan lain atas loyalitas seseorang.1
Dalam sejarah, nasionalisme bermula dari benua Eropa sekitar abad pertengahan yang dibawa dan dicetuskan oleh salah seorang penentang Gereja Katolik Roma, Martin Luther yang menerjemahkan Injil berbahasa Latin kedalam bahasa Jerman dengan menggunakan gaya bahasa yang memukau dan kemudian merangsang rasa kebangsaan rakyat Jerman.2
Pada perkembangan selanjutnya nasionalisme berkembang dan mulai berkembang dari Eropa ke seluruh dunia pada abad 19 dan 20, dipicu oleh adanya Revolusi Perancis, Revolusi Industri, dan Revolusi Amerika serta di tandai dengan adanya penaklukan negara bangsa lain oleh negara tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi masyarakat negara yang ditaklukkan.
Nasionalisme mulai tumbuh di negara-negara yang tersebar di Asia, Afrika, dan Amerika latin ketika diantara mereka muncul keinginan untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme setelah Perang Dunia II. Pada saat itulah, nasionalisme menjadi paham untuk membangun negara-bangsa dan melaksanakan pembangunan bangsa dengan prinsip berdiri di atas kaki sendiri (swadaya-swadeshi).3
Di Indonesia, nasionalisme masuk pada awal abad 20 sebagaimana halnya negara-negara lainnya di Asia Tenggara, nasionalisme Indonesia mempunyai basis historis pada kolonialisme dan kesamaan nasib yang diderita oleh rakyat Indonesia yakni sama-sama dijajah oleh bangsa asing, Belanda. Maka sifat anti kolonialisme ini menjadi sumber utama bagi terbentuknya sikap nasionalisme.

1. Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta. Suara Muhammadiyah.
2. Dault, Adhyaksa. 2005. Islam dan Nasionalisme: Reposisi Wacana Universal Dalam Konteks Nasional. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
3. Ibid,1.

B. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia.
Nasionalisme di Indonesia mulai terlihat saat pergerakan-pergerakan yang berlatar nasionalis mulai bermunculan di Indonesia. Namun, orientasi nasionalisme mereka masih pada daerah-daerah tertentu.
1. Tokoh Pencetus dan Organisasinya
Ki Hajar Dewantara, yang dikenal juga sebagai Bapak Pendidikan Nasional, dan terlahir pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya ini, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Dan dialah sebenarnya peletak pertama kali pemikiran nasionalisme Indonesia.
Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Budi Utomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Ia adalah seorang wartawan muda yang juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1912, ia bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Magoenkoesoemo mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia). Selanjutnya ia ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Dan pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara bersama kedua teman sperjuangannya mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa). Pada tanggal 1 Oktober 1932 ia memimpin perlawanan menentang “ordonansi sekolah liar” sampai dicabutnya ordonansi tersebut, yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat dan semua partai politik serta organisasi rakyat Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1955 ia ditetapkan Pemerintah sebagai Perintis Kemerdekaan nasional Indonesia.
2. Pemikiran Yang Dikembangkannya.
Diantara pemikiran yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara yakni yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Menurut dia tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Dan ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Dan menurut ia bahwa untuk menjunjung derajat bangsa akan berhasil melalui pendidikan yang diberikan kepada seluruh rakyat.
3. Gerakan-gerakan Yang Dilakukan.
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh nasional yang aktif dalam organisasi sosial dan politik. Dalam organisasi-organisasi tersebut dia melakukan gerakan-gerakan demi mewujudkan dan membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah Belanda.
Pada seksi propaganda Budi Utomo dia membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat dalam berbangsa dan negara. Dia juga aktif dalam organisasi Indische Partij yang memiliki tujuan mencapai Indonesia merdeka. Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Akan tetapi koloni Belanda menolak permintaan mereka karena mereka menganggap bahwa organisasi Indische Partij ini dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda. Setelah pendaftaran tersebut ditolak, ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite ini sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis.
Selain melancarkan kritikannya lewat organisasi, dia juga melancarkan kritikan lewat tulisan. Diantara kritikannya adalah tulisannya yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Dan karena kritikannya tersebut membawa ia pada hukuman dari koloni Belanda.


C. Analisis
Pada awal pertumbuhannya, nasionalisme dalam kekuasaan feodal diwujudkan dalam bentuk rasa setia kepada raja, bangsawan, dan golongan gerejawan. Akan tetapi pada perkembangan berikutnya nasionalisme lebih pada bersatu karena kekuasaan dengan hadirnya golongan borjuis yang ingin menguasai perdagangan dan industri.
Jika nasionalisme itu berdasarkan kesamaan bahasa, budaya, agama, dan nasib akan membangkitkan semangat rakyat untuk mencintai dan memberikan yang terbaik untuk bangsanya. Akan tetapi ketika nasionalisme yang ada tersebut berdasar atas keinginan untuk berkuasa dan menguasai, maka hal itu akan menimbulkan kesengsaraan bagi negara lain yang mereka kuasai. Hal seperti inilah yang seharusnya dihindari dan tidak dilakukan. Karena nasionalisme itu ada untuk mempertahankan rakyat dan negerinya dari kemeralatan dan keterasingan di bangsanya sendiri bukan untuk mengusai negara lain.
Penerapan nasionalisme bagi umat Islam di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Adanya penjajah yang menguasai Indonesia memberi dampak kepada bersatunya kerajaan-kerajaan Islam untuk suatu negara-bangsa yakni Indonesia.
Di Indonesia, nasionalisme, melahirkan Pancasila sebagai ideologi dan UUD 1945 adalah konstitusi dasar yang merupakan turunan senyawa Pancasila. Di atas falsafah ini, umat beragama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Ynag Maha Esa hidup bersama. Namun dalam konteks Indonesia, sila-sila dalam Pancasila—sebagai ideologi negara—tidak satupun yang bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan Kuntowijoyo (1997:85) berpendapat bahwa Pancasila adalah obyektifikasi Islam. Dan umat Islam sebagai warga mayoritas di negeri ini memiliki kesempatan dan peluang yang terbuka lebar untuk mengisi Pancasila dengan nilai atau syariat Islam. Sumbangan dari umat Islam dalam mengisi Pancasila akan dapat menjadikan Indonesia menjadi Muslim dalam arti etika atau substansial. Karena sebuah bangsa yang tumbuh dalam basis etika yang kuat akan terhantar menjadi bangsa yang maju dan kuat.

Daftar Pustaka
Dault, Adhyaksa. 2005. Islam dan Nasionalisme: Reposisi Wacana Universal Dalam Konteks Nasional. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
http://dualmode.depag.go.id/acis09/file/dokumen/Anhar.pdf
http://eramuslim.ubik.net/suara-langit/penetrasi-ideologi/persatuan-ummat-islam-atau-persatuan-bangsa-nasionalisme.htm
http://gurumuda.com/bse/perkembangan-nasionalisme-indonesia
http://jmme2009.byethost2.com/jmme/index.php?option=com_content&view=article&id=50:nasionalisme-seorang-muslim&catid=29:opini
http://radyosuyoso.blogspot.com/2008/04/ki-hajar-dewantara-profil-dan.html
(http://www.maruwiah.wordpress.com)
http://www.scribd.com/doc/12898328/Refleksi-Universal-Pemikiran-Ki-Hajar-Dewantara
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/k/ki-hajar-dewantara/index.shtml
Kartodirdjo, Sartono. 1989. Sejarah Perkembangan Nasional Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo. 1997. Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan.
Yatim, Badri. 2001. Soekarno, Islam, Dan Nasionalisme. Bandung: Nuansa.

Komentar

  1. Pokermulia.NET |
    KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda dan mendapatkan jackpotnya ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 6 Permainan.
    • Ceme
    • Ceme Keliling
    • Capsa
    • Domino
    • Poker
    • Superten
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +85593842699
    • BB : D3F98F26
    • line : POKERMULIA
    Come & Join Us

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Ide Abstrak

Tidak peduli apa yang orang katakan padamu, kata dan ide bisa mengubah dunia. (Robbin Williams Dari film Dead Poet's Society) Ngomong-ngomong tentang ide, saya punya dua ide abstrak. Bisa jadi dua ide ini beberapa tahun yang akan datang akan menjadi kenyataan dan akan kita temui di dunia nyata. Dua ide yang mencuat dari pikiran saya itu adalah: 1. Ada alat yang bisa merekam mimpi manusia saat ia tertidur. 2. Ada alat yang bisa memanggil dengan kata kunci tertentu saat kita membaca Koran.  Baiklah, akan saya jelaskan dulu mengapa saya sampai punya dua ide itu. Pertama , saat saya atau kita semua dalam kondisi tidur, ada waktu dimana pikiran kita berada di dunianya sendiri, yakni dunia mimpi. Saat itu kita hidup di dunia kedua kita, alam mimpi. Berbagai macam hal tak terduga dan tak terdefinisi di dunia nyata akan kita temui dalam dunia kedua itu. Bahkan, bentuk-bentuk dan rupa-rupa manusia atau makhluk hidup lainnya tak menutup kemungkinan akan kita temui pula. Ambi

Dakwah Kontekstual di Era Digital

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya globalisasi di dunia ini baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya telah menjadikan kehidupan manusia mengalami alienasi , keterasingan pada diri sendiri atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian umat manusia. Selama masih ada manusia yang hidup di muka bumi ini, selama itu pula lah satu hal yang dinamakan Dakwah itu perlu ada bahkan wajib ada. Karena setiap muslim berkewajiban untuk berdakwah, baik sebagai kelompok maupun individu, sesuai dengan kemampuan masing-masing, dalam segi ilmu, tenaga, dan daya. Dengan derasnya arus globalisasi yang juga menimpa umat islam, pelaksanaan dakwah seperti mengejar layang-layang yang putus. Artinya hasil-hasil yang diperoleh dari dakwah selalu ketinggalan dibanding dengan maraknya kejahatan dan kemaksiatan yang terjadi dalam masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah konsep dakwah yang sesuai dengan perkembangan

Mengukir Senja Di Suramadu #Part 2

Lomba Blog "Ide Untuk Suramadu" Mencari Sudut Terindah Deru mesin pesawat Air Asia mulai terdengar bising disertai tangisan seorang anak kecil, yang mengaku telinganya kesakitan. Beberapa kali kursi yang kududuki ikut sedikit berguncang, saat moncong kemudian diikuti badan pesawat mulai menyentuh gumpalan-gumpalan awan putih. Ketinggian pesawat juga mulai menurun perlahan. Dua orang pramugara dan tiga pramugari mulai berdiri dari tempatnya duduk. Mereka mulai menyisir semua tempat duduk penumpang yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Sembari terus melempar senyum, mereka berkata ramah, " Bapak, Ibu, penumpang pesawat Air Asia mohon semua alat elektroniknya dinonaktifkan. Dalam waktu lima belas menit lagi kita akan segera melakukan pendaratan. Dan mohon sabuk pengamannya dikenakan kembali. Terima kasih. " *Kurang lebih begitulah kata-kata yang kudengar dari mereka. Tapi jika kurang, ya bisa ditambah-tambah sendiri. Kalau lebih, simpan saja dah ya kelebihan